
![]() |
Penyerahan piagam penghargaan bagi dosen berprestasi Unisri Surakarta/Foto : Redaksi |
REDAKSISOLO.COM - Surakarta - Pada hari kamis (19/6) suasana malam terasa istimewa di Kampus Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta saat seluruh civitas akademika berkumpul merayakan momen penting: Malam Penganugerahan Dosen Berprestasi dalam rangka Dies Natalis Unisri tahun 2025. Bertempat di auditorium kampus, acara yang dimulai pukul 18.30 WIB ini menjadi ajang apresiasi dan refleksi atas dedikasi para dosen yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam berbagai bidang.
Salah satu sorotan utama dalam malam penghargaan tersebut adalah penganugerahan kepada Elinda Rizkasari, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), yang berhasil meraih penghargaan sebagai “Dosen Berprestasi Penyumbang Opini Berita Terbanyak Tahun Akademik 2024/2025.” Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam menyuarakan pemikiran-pemikiran kritis, inspiratif, dan edukatif di berbagai media massa selama satu tahun terakhir.
Kegiatan malam penghargaan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis Unisri yang selalu menjadi agenda tahunan kampus untuk memberikan penghormatan kepada sivitas akademika yang telah mencetak prestasi membanggakan, baik di bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Namun pada tahun ini, pemberian penghargaan bagi penyumbang opini berita terbanyak menjadi warna baru yang menunjukkan bagaimana perguruan tinggi juga memberi ruang bagi peran akademisi sebagai agen literasi publik.
Dalam sambutannya, Ir. Syaiful, M.T., selaku Wakil Rektor I Unisri Surakarta, memberikan apresiasi tinggi atas capaian yang diraih oleh Elinda Rizkasari. “Selamat kepada Bu Elinda yang konsisten menulis dan menyebarkan gagasan melalui opini di berbagai media. Jangan pernah berhenti menulis, karena tulisan adalah warisan pemikiran yang dapat menginspirasi banyak orang,” ungkapnya di hadapan hadirin yang memenuhi ruangan.
Penghargaan yang diterima oleh Elinda bukan sekadar simbol, namun buah dari konsistensi dan kerja intelektual yang telah ia bangun selama ini. Dalam kurun waktu satu tahun akademik, ia telah menulis puluhan opini di media massa nasional dan lokal, yang mengangkat berbagai isu penting mulai dari pendidikan anak usia dini, literasi digital bagi guru, hingga refleksi kebijakan pendidikan nasional. Karya-karyanya tidak hanya mengisi ruang diskusi publik, tetapi juga menjadi cermin tanggung jawab seorang akademisi dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan realitas masyarakat.
Saat diwawancarai usai menerima penghargaan, Elinda Rizkasari menyampaikan rasa syukur dan harunya. “Alhamdulillah, saya bersyukur atas penghargaan ini. Semoga ke depan tulisan-tulisan saya bisa semakin bermanfaat bagi sesama. Terima kasih saya ucapkan untuk keluarga, terutama suami tercinta yang selalu mendukung saya untuk terus berkarya,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Lebih dari sekadar pencapaian pribadi, penghargaan ini juga menjadi pemantik semangat bagi dosen-dosen lain di lingkungan Unisri untuk aktif menulis dan menyuarakan gagasan. Sebab di era disrupsi informasi seperti saat ini, peran dosen tidak hanya berhenti di ruang kelas atau laboratorium, tetapi juga di ruang publik sebagai pendidik masyarakat melalui tulisan dan opini yang mencerahkan.
Acara malam penghargaan berlangsung dengan khidmat namun penuh semangat. Selain Elinda, beberapa dosen lain juga menerima penghargaan atas kontribusi mereka di bidang riset, pengabdian masyarakat, dan inovasi pembelajaran. Setiap apresiasi yang diberikan menjadi penanda bahwa institusi ini berkomitmen untuk terus menumbuhkan budaya akademik yang sehat, produktif, dan berdampak luas.
“Penghargaan ini bukan akhir, tapi justru awal untuk terus bergerak. Saya percaya, setiap tulisan yang kita buat adalah bentuk tanggung jawab sosial. Semoga ini menjadi inspirasi bagi dosen-dosen muda agar berani menulis dan menyuarakan pikiran mereka,” tutup Elinda dengan penuh semangat.
Melalui momentum ini, Universitas Slamet Riyadi Surakarta tidak hanya merayakan usia institusi yang semakin matang, tetapi juga memupuk harapan akan hadirnya lebih banyak akademisi yang tidak hanya cemerlang di ruang kelas, tetapi juga aktif menjadi suara yang menginspirasi perubahan di masyarakat.