
![]() |
Pelatihan OSCE kerja sama ITEKES Cendikia Utama Kudus bersama AIPNI Jawa Tengah/Foto : Redaksi |
REDAKSISOLO.COM – Kudus - Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) semakin serius dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keperawatan. Terbaru, UNIMUS Semarang mengirimkan dua dosen barunya untuk mengikuti pelatihan nasional bertajuk Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang digelar di ITEKES Cendekia Utama Kudus bekerja sama dengan AIPNI Wilayah Jawa Tengah.
Pelatihan ini berlangsung selama enam hari. Sesi daring dilaksanakan pada 22–24 Juli 2025 melalui Zoom, sementara sesi luring dilaksanakan secara intensif di Aula ITEKES Cendekia Utama Kudus pada 25 - 26 Juli 2025. Kegiatan ini diikuti oleh para dosen keperawatan dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah dan berlangsung setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Acara dibuka dengan sambutan inspiratif dari Dr. Ns. Muhammad Fatkhul Mubin, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.J, yang menekankan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari tanggung jawab bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan di Indonesia.
“Pelatihan OSCE bukan hanya soal teknis, tetapi bentuk komitmen kita dalam menjamin mutu lulusan dan membentuk pendidik yang mampu mengikuti perkembangan sistem uji kompetensi berbasis standar nasional,” tegasnya.
UNIMUS Semarang sendiri mengirimkan dua dosen dari program studi spesialis, yakni Prima Trisna Aji, dosen prodi Spesialis Medikal Bedah, dan Nur Halimah, dosen Keperawatan Jiwa. Keduanya mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat.
Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru dalam penyusunan soal ujian dan simulasi OSCE yang sesuai dengan praktik klinis nyata.
“Pelatihan ini memperkuat kemampuan kami sebagai penguji dan pendidik, selain itu Pelatihan OSCE ini sangat bagus sekali dalam peningkatan kwalitas dosen dalam mempersiapkan Ujian OSCE dari Pusat. Terima kasih kepada UNIMUS Semarang yang terus mendukung peningkatan kapasitas dosen,” ungkapnya.
Sementara itu, Nur Halimah menilai bahwa pendekatan OSCE sangat cocok diterapkan dalam pendidikan keperawatan jiwa yang menekankan pada aspek komunikasi terapeutik dan keterampilan observasi.
“Ini langkah maju. Pelatihan seperti ini idealnya menjadi program rutin karena memberikan dampak langsung terhadap mutu pengajaran dan kesiapan menghadapi uji kompetensi nasional,” ujarnya.
Pelatihan ini dibimbing oleh dua narasumber ahli dari AIPNI Wilayah Jawa Tengah, yakni Dr. Arum Pratiwi, S.Kp., M.Kes., Ph.D dan Ns. Nurullya Rachma, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom. Materi disajikan secara aplikatif dan mendalam, mulai dari penyusunan blueprint OSCE, pengembangan soal dan rubrik penilaian, hingga praktik simulasi hari-H pelaksanaan ujian.
Para peserta juga dilatih dalam menyusun satu soal OSCE lengkap dengan rubrik evaluasi sesuai bidang keilmuan masing-masing, serta merancang skenario ujian yang melibatkan Ketua OSCE, penguji, pelatih, dan klien standar. Simulasi langsung juga dilakukan sebagai bagian dari latihan teknis dan kesiapan lapangan.
Di akhir kegiatan, peserta mengikuti evaluasi pasca-pelatihan (post-test), sesi commitment building, dan penyusunan rencana tindak lanjut yang akan diimplementasikan di institusi masing-masing.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini memperkenalkan pendekatan evaluasi modern berbasis evidence-based education. OSCE dianggap sebagai inovasi mutakhir yang mampu menilai kompetensi mahasiswa keperawatan secara menyeluruh mulai dari aspek kognitif, afektif, hingga psikomotor dengan metode yang objektif, adil, dan transparan.
Dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, UNIMUS Semarang kembali menegaskan posisinya sebagai institusi yang adaptif, progresif, dan visioner dalam menghadapi perubahan sistem pendidikan tinggi keperawatan. Keterlibatan para dosennya dalam pelatihan OSCE merupakan bentuk nyata dari upaya mencetak lulusan yang tak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap bersaing secara profesional di level nasional maupun internasional.