![]() |
| Demo buruh yang terjadi di kota Jakarta/Foto : Redaksi Solo |
REDAKSISOLO.COM - Jakarta, 3 Juni 2025 — Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta hari ini. Massa buruh memadati kawasan sekitar Istana Negara dan Gedung DPR RI sejak pagi hari, menuntut pemerintah untuk segera merealisasikan berbagai kebijakan yang berpihak kepada pekerja, terutama terkait pemulihan tunjangan pensiun dan perbaikan sistem ketenagakerjaan nasional.
Menurut Presiden KSPI, Said Iqbal, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap lambannya pemerintah dalam merespons tuntutan buruh yang telah berulang kali disuarakan. “Kami menuntut jaminan pensiun yang layak. Banyak buruh yang telah bekerja puluhan tahun, namun ketika pensiun justru hidup dalam ketidakpastian,” ujarnya dalam orasi di depan ribuan massa.
Aksi yang berlangsung damai ini sempat menyebabkan kemacetan parah di beberapa ruas jalan utama seperti Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Jenderal Sudirman. Aparat kepolisian dikerahkan dalam jumlah besar untuk menjaga ketertiban dan mengamankan jalur-jalur strategis.
Selain isu tunjangan pensiun, para buruh juga menuntut pembatalan revisi Undang-Undang Cipta Kerja yang dinilai merugikan hak-hak pekerja. Mereka menegaskan bahwa revisi tersebut melemahkan posisi buruh dalam hubungan industrial dan memberikan keleluasaan berlebihan kepada pengusaha.
Dalam pernyataan resminya, pihak KSPI juga mendesak pemerintah untuk mencabut kebijakan outsourcing yang meluas dan sistem kerja kontrak yang dinilai tidak manusiawi. Buruh menuntut perlindungan kerja yang adil, upah layak, dan jaminan sosial menyeluruh.
Hingga siang hari, aksi masih berlangsung dan diwarnai dengan orasi-orasi dari berbagai perwakilan serikat pekerja dari seluruh Indonesia. KSPI mengancam akan melanjutkan aksi serupa di berbagai daerah jika pemerintah tidak segera mengambil langkah konkret menindaklanjuti tuntutan mereka.
Aksi ini menjadi penanda bahwa isu perburuhan masih menjadi tantangan serius di tengah pertumbuhan ekonomi yang diklaim terus membaik. Buruh menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak akan berarti jika tidak diiringi dengan keadilan sosial bagi para pekerja.


