Iklan

terkini

Waspadai Kolesterol Saat Idul Adha: Merayakan dengan Sehat dan Bijak

Redaksi Solo
5/29/25, 01:41 WIB Last Updated 2025-05-28T18:41:48Z
Mengkonsumsi daging kambing di hari raya idul adha diharapkan bisa mencegah kolesterol/Foto : Redaksi Solo


REDAKSISOLO.COM - Hari Raya Idul Adha menjadi momen yang sangat berarti bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain mengandung nilai spiritual dan kebersamaan, perayaan ini juga identik dengan tradisi penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kepada sesama. Meski penuh sukacita, tradisi ini membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan, terutama terkait konsumsi daging merah yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.


Kolesterol merupakan lemak yang diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu untuk membentuk sel dan hormon. Namun, kelebihan kolesterol, khususnya kolesterol LDL yang dikenal sebagai kolesterol jahat, dapat menumpuk di pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan hingga risiko tersumbatnya arteri. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke.


Pada masa Idul Adha, konsumsi daging sapi, kambing, dan domba meningkat secara signifikan. Hidangan khas seperti gulai, sate, tongseng, dan rendang memang lezat, tetapi sering mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak ini adalah salah satu penyebab utama kenaikan kadar kolesterol dalam darah. Penggunaan santan yang pekat dan teknik memasak dengan menggoreng juga menambah kandungan lemak dalam makanan.


Bahaya kolesterol tidak boleh dianggap remeh. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan peningkatan jumlah penderita kolesterol tinggi dari tahun ke tahun, bahkan menyasar kelompok usia muda. Faktor gaya hidup yang kurang aktif dan kurangnya kesadaran akan pentingnya memeriksa kadar kolesterol menjadi penyebab utama masalah ini.


Sebenarnya, Idul Adha juga bisa menjadi waktu untuk introspeksi dan mengatur pola makan dengan bijak. Mengonsumsi daging kurban merupakan bagian dari ibadah, tetapi kesehatan tetap harus diperhatikan. Dalam Islam, prinsip wasathiyah atau keseimbangan sangat ditekankan, termasuk dalam hal makan dan minum. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa perut manusia bukanlah tempat yang baik untuk diisi berlebihan.


Agar tetap sehat saat menikmati hidangan Idul Adha, sebaiknya pilih bagian daging yang rendah lemak, seperti has dalam. Batasi pula porsi makan dan hindari makan berlebihan dalam sekali waktu. Mengombinasikan konsumsi daging dengan sayuran tinggi serat seperti bayam, daun singkong, atau kacang panjang dapat membantu mengurangi penyerapan lemak dalam tubuh.


Selain itu, cara memasak juga penting diperhatikan. Kurangi penggunaan santan dan minyak yang banyak. Memasak dengan merebus, memanggang, atau mengukus menjadi pilihan yang lebih sehat. Jangan lupa untuk tetap aktif bergerak, misalnya dengan olahraga ringan selama liburan, serta memperbanyak minum air putih.


Lebih dari itu, lakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin, terutama bagi yang memiliki risiko tinggi seperti penderita hipertensi, obesitas, atau penyakit jantung. Pencegahan dini jauh lebih efektif daripada mengobati ketika sudah terkena penyakit.


Idul Adha seharusnya menjadi momen penuh berkah, bukan malah menjadi ancaman kesehatan. Dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, kita bisa menjalankan ibadah kurban dengan nyaman dan tubuh tetap prima. Mari rayakan hari raya ini dengan hikmah dan kesadaran untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa.


Penulis :

Prima Trisna Aji

Dosen Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Waspadai Kolesterol Saat Idul Adha: Merayakan dengan Sehat dan Bijak

Terkini

Iklan