Iklan

terkini

Pengembangan Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Muatan Lokal Berbasis budaya Daerah Pada Siswa Sekolah Dasar

Redaksi Solo
2/02/24, 10:18 WIB Last Updated 2025-06-02T03:22:20Z
Dosen Unisri Surakarta ketika memberikan pendidikan karakter dalam muatan lokal berbasis budaya daerah pada Siswa Sekolah dasar/Foto : Redaksi


REDAKSISOLO.COM - Surakarta, 2 Februari 2024 — Pendidikan karakter menjadi aspek penting dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki budi pekerti luhur. Dalam upaya tersebut, berbagai sekolah dasar di wilayah Surakarta kini mulai mengintegrasikan muatan lokal berbasis budaya daerah ke dalam kurikulum mereka sebagai strategi pengembangan karakter siswa secara menyeluruh.

Kurikulum muatan lokal yang diterapkan tidak hanya mengenalkan siswa pada kesenian dan kearifan lokal seperti batik, gamelan, tembang Jawa, serta cerita rakyat, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, hormat pada orang tua, tanggung jawab, dan kejujuran. Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk mencintai budaya sendiri dan memahami pentingnya menjunjung tinggi etika dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Dr.Oktiana Handini, S.Pd.,M.Pd Dosen PPG FKIP Unisri Surakarta yang merupakan pelaksana program, pembelajaran karakter tidak dapat diajarkan hanya melalui teori. 

“Dengan pendekatan budaya lokal yang dekat dengan kehidupan mereka, anak-anak lebih mudah memahami dan menginternalisasi nilai-nilai karakter. Misalnya, dari cerita rakyat, mereka belajar tentang keberanian, kerja keras, dan kebaikan hati,” ujarnya.

Kepala Sekolah dan Guru-guru dilibatkan aktif dalam proses pengembangan kurikulum ini, mulai dari penyusunan materi hingga metode pengajaran yang kontekstual dan menyenangkan. Beberapa sekolah bahkan menggandeng tokoh masyarakat dan budayawan lokal untuk memberikan pembelajaran langsung kepada siswa, seperti pelatihan membatik, pementasan wayang, dan lokakarya bahasa daerah.

Penerapan muatan lokal ini terbukti memberikan dampak positif. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan dalam kedisiplinan, kepedulian sosial, dan semangat belajar siswa. Selain itu, program ini juga menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya daerah sejak dini.

Program ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kota Surakarta, yang menilai bahwa strategi pendidikan berbasis budaya lokal sejalan dengan visi pendidikan nasional untuk membentuk profil pelajar Pancasila. Kepala Dinas Pendidikan, Bapak Hadi Santosa, menyatakan, “Kami berharap program ini bisa menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan pendidikan karakter yang kontekstual dan berakar pada budaya bangsa.”

Dengan penguatan pendidikan karakter melalui kurikulum muatan lokal, sekolah dasar di Surakarta tidak hanya berperan sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga sebagai benteng penjaga nilai-nilai luhur budaya bangsa yang menjadi fondasi masa depan Indonesia.


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pengembangan Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Muatan Lokal Berbasis budaya Daerah Pada Siswa Sekolah Dasar

Terkini

Iklan